Sejarah lukisan mencapai kembali ke masa lalu ke artefak dan karya seni yang dibuat oleh seniman pra-sejarah, dan mencakup semua budaya. Ini mewakili tradisi yang berkelanjutan, meskipun secara berkala terganggu, dari Zaman Kuno. Di seluruh budaya, benua, dan ribuan tahun, sejarah seni lukis terdiri dari sungai kreativitas yang terus berlanjut hingga abad ke-21. Sampai awal abad ke-20 itu terutama mengandalkan motif representasional, agama dan klasik, setelah waktu yang lebih murni pendekatan abstrak dan konseptual mendapat dukungan.

Perkembangan seni lukis Timur secara historis sejalan dengan perkembangan seni lukis Barat pada umumnya beberapa abad sebelumnya. Seni Afrika, seni Yahudi, seni Islam, seni Indonesia sbobet casino, seni India, seni Cina, dan seni Jepang [4] masing-masing memiliki pengaruh yang signifikan terhadap seni Barat, dan sebaliknya.

Awalnya melayani tujuan utilitarian, diikuti oleh patronase kekaisaran, swasta, sipil, dan agama, lukisan Timur dan Barat kemudian menemukan penonton di aristokrasi dan kelas menengah. Dari era Modern, Abad Pertengahan hingga pelukis Renaisans bekerja untuk gereja dan aristokrasi yang kaya. Dimulai dengan seniman era Barok menerima komisi pribadi dari kelas menengah yang lebih berpendidikan dan makmur. Akhirnya di Barat gagasan “seni untuk seni”[8] mulai diekspresikan dalam karya para pelukis Romantis seperti Francisco de Goya, John Constable, dan J.M.W. Turner.[9] Abad ke-19 menyaksikan kebangkitan galeri seni komersial, yang memberikan perlindungan di abad ke-20.

Prasejarah

Lukisan tertua yang diketahui berusia sekitar 40.000 tahun, ditemukan di wilayah Prancis-Cantabria di Eropa Barat, dan di gua-gua di distrik Maros (Sulawesi, Indonesia). Jenis lukisan gua tertua adalah stensil tangan dan bentuk geometris sederhana; contoh lukisan gua figuratif tertua yang tak terbantahkan agak lebih muda, hampir berusia 35.000 tahun. Pada November 2018, para ilmuwan melaporkan penemuan lukisan seni figuratif tertua yang diketahui saat itu, lebih dari 40.000 (mungkin setua 52.000) tahun, dari binatang yang tidak dikenal, di gua Lubang Jeriji Saléh di pulau Kalimantan (Kalimantan) di Indonesia. ).

Namun, pada Desember 2019, lukisan gua figuratif yang menggambarkan perburuan babi di karst Maros-Pangkep di Sulawesi diperkirakan berusia lebih tua, setidaknya 43.900 tahun. Temuan itu tercatat sebagai “catatan bergambar tertua dari penceritaan dan karya seni figuratif paling awal di dunia”. Dan baru-baru ini, pada tahun 2021, seni gua babi ditemukan di sebuah pulau di Indonesia, dan berumur lebih dari 45.500 tahun, telah dilaporkan. Ada contoh lukisan gua di seluruh dunia—di Indonesia, Prancis, India, Spanyol, Afrika Selatan, Cina, Australia, dll.

Peran Kekaisaran dalam lukisan sejarah

Selama paruh pertama abad kesembilan belas lukisan sejarah adalah salah satu dari sedikit cara publik Inggris dapat mengalami Kekaisaran luar negerinya. Dalam konteks ini, lukisan sejarah menjadi salah satu bentuk dokumentasi. Seniman seperti Benjamin West dan Henry Nelson O’Neil menjadi lebih tertarik pada lukisan adegan sejarah terkini dan kontemporer, menggambarkan orang-orang dalam pakaian modern daripada ‘pakaian abadi’ seperti yang terlihat dalam lukisan sejarah tradisional.