Setiap seniman pasti memiliki makna dibalik karya seni yang ia ciptakan, seperti salah satunya seniman lukis. Di Inggris jauh sebelum adanya link sbobet sempat digemparkan oleh sebuah lukisan yang dimuat oleh salah satu tabloid besar Inggris The Sun. Tepatnya pada tahun 1985, The Sun sempat menerbitkan sebuah berita yang berjudul “Blazing Curse of the Crying Boy”. Cetak ulang gambarnya pun terus diproduksi secara massal hingga tahun delapan puluhan.

Namun di tahun 1985, The Sun sebuah surat kabar di Inggris menerbitkan sebuah cerita berjudul ‘The Curse of the Crying Boy’. Cerita ini menggambarkan pengalaman dari May dan Ron Hall mengatakan lukisan tersebut penyebab kebakaran di rumah mereka.

Kisah Misterius Dibalik The Crying Boy

Lukisan ‘The Crying Boy’ yang juga merupakan salah satu lukisan paling terkenal menggambarkan potret anak laki-laki atau perempuan yang sedang menangis. Cetakan lukisan ini merupakan karya dari seorang pelukis Italia bernama Giovanni Bragolin yang diselesaikannya pada tahun 1950-an. Gambar anak menangis ini cukup populer terbukti lebih dari 50.000 eksemplar terjual.

Lukisan karya seorang seniman asal Italia bernama Bruno Armadio ini sempat viral karena diproduksi secara massal. Berbagai kabar pun berhembus mengenai keadaan si anak yang terdapat dalam lukisan itu. Beberapa kabar menyebutkan bahwa si anak tewas akibat sebuah ledakan. Tak lama berselang studio sang seniman Bruno pun ikut terbakar. Setelah kejadian ini, lukisan tersebut pun dianggap memiliki kutukan.

Sebuah rumah di Rotherham, South Yorkshire hangus terbakar setelah memajang lukisan yang dinamakan The Crying Boy ini. Hal anehnya ialah lukisan tersebut tetap tergantung pada tempatnya dan sama sekali tidak mengalami kerusakan meski rumah itu terbakar. Tercatat puluhan kasus kebakaran rumah yang terjadi karena memajang lukisan The Crying Boy. Namun, sama seperti kasus yang semula, lagi-lagi lukisan itu tetap utuh dan tidak mengalami kerusakan di https://www.arizonaexperience.org/.

Beberapa paranormal menyebut, hal itu terjadi dikarenakan lukisan yang sudah diproduksi secara massal itu sudah diisi oleh jiwa sang anak. Kepercayaan itu ternyata diamini oleh banyak warga Inggris yang kemudian melakukan pembakaran massal lukisan tersebut. Hal ini dianggap bisa membuang kutukan dari lukisan itu. Meski demikian, karena sudah terlanjur diproduksi secara massal, lukisan itu pun kini sudah tersebar luas di seluruh dunia.