Lukisan Raden Saleh yang Memesona di Mata Dunia – Sosok Raden Saleh mendadak membuat warganet riuh berceloteh di media sosial. Salah satu karya lukisannya ‘dicuri’ dalam karya fiksi layar lebar. Bukan sembarang lukisan, seni hal yang demikian dibanderol dengan harga fantastis.

Skor terakhir hal yang demikian fakta slot online, lho! Lukisan Raden Saleh memang bernilai seni tinggi dan dianggap sebagai karya termasyhur pada masanya. Bukan cuma satu, ada sebagian lukisan yang betul-betul terkenal, hingga negara-negara asing ikut serta berebutan menaruhnya.

Lukisan Raden Saleh
Jikalau kamu mencari tahu sosok Raden Saleh, salah satu deskripsi yang muncul adalah ‘Pencetus Seni Modern Indonesia’. Sebagai pencetus, Raden Saleh adalah orang pertama yang menggerakkan bidang hal yang demikian.

Raden Saleh adalah orang Indonesia (dulu Hindia-Belanda), keturunan Jawa-Arab. Berbeda dengan masyarakat pribumi pada masa itu, Raden Saleh berkesempatan mendulang ilmu seketika di negeri Belanda. Latar belakang pendidikan hal yang demikian, menampilkan bahwa Raden Saleh bukanlah orang biasa.

Nah, selama pengerjaan belajar dan tinggal di luar negeri, Raden Saleh telah mengukuhkan title-nya sebagai pelukis ternama. Dia malah sempat menjadi pelukis sah Istana Belanda yang menoreh tinta wajah tokoh terkenal. Sedangkan semacam itu, sebagai pelukis, Raden Saleh lebih menyukai melukis dunia binatang.

Minatnya hal yang demikian ditunjukkan dengan adanya tulang belulang di sanggar lukisnya dikala berada di Belanda. Bukan cuma itu, Raden Saleh juga menghabiskan banyak waktu mempelajari binatang-binatang, sebelum akhirnya menuangkannya dalam kanvas. Dapat diamati Slot Gacor Gampang Menang, sebagian besar karya Raden Saleh memuat binatang di dalamnya.

inilah Lukisan Raden Saleh yang Memesona di Mata Dunia

Antara Hidup dan Mati (1870)

Lukisan populer ‘termuda’ dari Raden Saleh berjudul Antara Hidup dan Mati. Pantas judulnya, karya seni ini menampilkan seseorang dengan kudanya, melawan terkaman singa. Pada lukisan berukuran 194 x 271 sentimeter ini, Raden Saleh seolah berharap menampilkan perjuangan hidup dan mati.

Sebuah catatan kuratorial menyebutkan bahwa lukisan hal yang demikian Link Slot Gacor secara tersirat menggambarkan bagaimana sebuah bangsa merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Kerennya, lukisan ini pernah muncul di Pameran Seni Istana Kepresidenan Republik Indonesia berjudul Indonesia Motivasi Dunia pada 2018. Pada 23 April 1880, Sang Maestro meninggal. Tepat 10 tahun sesudah menuntaskan lukisan singa ini.

Harimau Minum (1863)

Masih menampilkan dunia binatang, Raden Saleh kembali menampilkan karya seni berjudul Harimau Minum. Lukisan Raden Saleh ini pernah dipamerkan dalam Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan Republik Indonesia, bertajuk Senandung Ibu Pertiwi pada 2017 lalu. Harimau Minum memperoleh sentuhan serupa lukisan khas Eropa yang mengusung elemen heroik, dramatik, dan dibuat dalam ukuran besar. Lukisan ini juga dibuat dalam kanvas berukuran 160 x 116 menggunakan cat minyak, layaknya karya Raden Saleh lainnya. Raden Saleh menggambarkan suasana alam yang mistis, dramatis, dan redup. Amat pantas dengan suasana hutan yang tenang dan sosok harimau yang berwibawa.

Penangkapan Pangeran Diponegoro (1857)

Satu lukisan Raden Saleh yang mendadak booming, berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro. Berbeda dengan dua lukisan sebelumnya yang bertema binatang, lukisan Raden Saleh satu ini menggambarkan momen kongkrit dari cerita tanah jajahan. Menandakan bagaimana sosok Pangeran Diponegoro yang kuat tertangkap oleh siasat licik Pemerintah Hindia-Belanda. Sebagian menyuarakan, lukisan ini menampilkan sisi nasionalisme Raden Saleh yang lama menetap di Eropa. Sedangkan demikian, gak sedikit juga yang meragukan keyakinan hal yang demikian. Lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro telah menjadi koleksi nasional salah satu museum di Indonesia, lho! Pernah melihatnya?

Kebakaran Hutan (1849)

Forest Fire adalah lukisan Raden Saleh yang diberikan sebagai hadiah pada King William III pada 1850. Satu tahun setelahnya, Raden Saleh dianugerahi dengan julukan ‘Pelukis Sang Raja’. Lukisan yang dibuat pada 1849, menjadi lukisan terbesar yang pernah dibuat oleh Raden Saleh. Salah satu masterpiece Raden Saleh ini, dipajang dan dimiliki oleh Galeri Nasional Singapura. Bukan cuma Kebakaran Hutan, ada sederet lukisan lain juga, seperti Merapi, Eruption by Day (1865) dan Merapi, Eruption by Night (1865).

Perburuan Banteng II (1851)

Pendahulu serial Perburuan Banteng dilukis pertama pada 1851. Sama seperti versi lebih baru, lukisan ini juga menyebutkan suasana perburuan binatang. Lukisan ini menggambarkan sekelompok pemburu menjalankan penaklukan binatang menggunakan alat tradisional, tombak dan kelewang. Lukisan Raden Saleh ini pernah dipamerkan dalam Pameran Seni Istana Kepresidenan Republik Indonesia berjudul Indonesia Motivasi Dunia pada 2018. Empat karya tentang Perburuan Banteng yang lain juga gak keok menarik. Adapun lukisan Perburuan Banteng yang lain bernilai miliaran dolar Amerika. Di sebuah lelang karya seni di Vannes, Prancis, pada 27 Januari 2018, lukisan Raden Saleh berburu hal yang demikian laku 7,2 miliar Euro atau sekitar 8,8 miliar dolar USD.

itulah karya karya dari lukisan sang maestron Raden saleh dan menjadi kan nya populer dikalangan dunia seni